Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA COACHING DI SEKOLAH

  RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA “ COACHING” Oleh : SINGGIH WIDI PRIYANTO-CGP Angkatan 2 – SDN 1 Karangtengah   A.    LATAR BELAKANG Guru adalah penuntun bagi hidup dan kehidupan murid sehingga mampu berjalan sesuai kodrat alam dan zamannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk membiasakan budaya menuntun adalah dengan proses coaching. Proses untuk menggali potensi keunikkan peserta didik untuk mampu menghadapi dan menyelesaikan setiap permasalahannya sendiri.  Tak terkecuali dengan kondisi bagaimana pun sekolah harus mampu memfasilitasi peserta didik untuk mampu memaksimalkan potensi-potensi muridnya dengan proses coachingnya. Begitupun Di SD Negeri 1 Karantengah, salah satu sekolah yang terkena imbas merebaknya pandemic covid-19 memberjalankan proses pembelajaran secara kombinasi baik luring maupun daring. Permasalahan bermunculan tak ada hentinya. Apalagi permasalahan yang berhubugan dengan peserta didiknya. Guru mempunyai peranan penting untuk membimbing,  

Koneksi Antar Materi Coaching

  2 .3.a.9. Koneksi Antarmateri   Coaching Oleh : Singgih Widi Priyanto, S.Pd.SD-CGP Angakatan 2 – SDN 1 Karangtengah   Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan kita telah mengemukakan bahwa pendidikan itu adalah ada proses menuntun yang dilakukan guru untuk mengubah prilaku murid sehingga dapat hidup sesuai kodratnya baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat. Proses menuntun tersebut dapat dilakukan salah satu caranya adalah dengan melakukan proses coaching. Coaching dalam dunia pendidikan sangat sejalan dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara.  Dalam coaching ini ada proses menuntun yang dilakukan guru sebagai coach kepada murid sebagai coachee untuk menenemukan kekuatan kodrat dan potensinya untuk bisa hidup sesuai tuntutan alam dan zaman. Dalam proses coaching guru sebagai pamong mengajukan pertanyaan efektif dan reflektif untuk menggali segala potensi yang dimiliki murid dengan tidak memberikan solusi akan tetapi mengarahkan mencari solusi. Coach me

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 PSE

Koneski Antar Materi Pembelajaran Sosial dan Emosional Oleh : SINGGIH WIDI PRIYANTO CGP 2 Kabupaten Kebumen Menurut Ki Hajar Dewantara, guru diibaratkan seorang petani dan murid adalah benihnya. Seorang petani tugasnya adalah merawat dan menjaga benih-benih itu, tentu saja benih yang tumbuh itu berbeda-beda dalam perkembangannya dan juga berbeda jenisnya. Misalkan untuk merawat benih jagung tentu saja akan berbeda dengan merawat benih padi. Seorang petani harus memberikan perawatannya sesuai dengan kebutuhan benih-benih yang berbeda tadi sampai semuanya berbuah. Begitu juga kita sebagai guru harus jeli dalam melihat keberagaman kebutuhan siswa, ada yang lambat, sedang, dan cepat. Ada yang suka agama, sains, seni, olahraga, dan sebagainya. Ada yang suka belajar dengan cepat melalui penglihatan, pendengaran, atau kinestetik. Semua harus kita akomodir dalam proses pembelajaran. Kita sadari betul bahwa untuk melakukan sebuah perubahan itu dibutuhkan tekad dan upaya yang keras, konsiste