5 Peran Guru dalam Sekolah Penggerak
1. Memberikan Fasilitas Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa
Apabila pada kurikulum 2016 silam kegiatan belajar berpusat pada guru, maka pada beberapa tahun belakangan ini, proses belajar diutamakan dapat berpusat pada siswa. Hal ini dapat terjadi karena pada pembelajaran di abad 21 berupaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, kreativitas dan kolaborasi.
Selain itu, program Sekolah Penggerak juga berupaya dalam meningkatkan kemampuan siswa pada bidang literasi dan penguatan karakter. Salah satu model pembelajaran yang sangat cocok untuk program Sekolah Penggerak yaitu model pembelajaran berbasis proyek.
Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran berbasis proyek? Model pembelajaran berbasis proyek yaitu suatu metode belajar yang menjadikan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan ilmu pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang didapatkan dari aktivitas yang dilakukan secara langsung.
Model pembelajaran berbasis proyek diyakini mampu membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar, karena dalam penerapannya metode belajar ini dipenuhi dengan aktivitas tanya jawab ketika siswa sedang disibukkan dengan presentasi di kelas. Dengan adanya metode PBL, suasana kelas menjadi lebih produktif dan dipenuhi semangat siswa dalam berdiskusi terkait pembelajaran yang sedang diajarkan dan menjadi salah satu ciri dari pembelajaran Sekolah Penggerak, di mana partisipasi siswa adalah hal terpenting.
2. Melakukan Refleksi Pembelajaran
Selain itu, program Sekolah Penggerak juga mengajak guru untuk mampu merefleksikan kegiatan belajar yang sedang berlangsung di kelas. Dalam proses refleksi ini, guru bertugas dalam menemukan berbagai macam permasalahan yang dihadapi kelas.
Dalam penerapannya, guru bisa dibantu oleh rekan guru yang lain dan kepala sekolah. Hasil dari refleksi ini harus segera ditindaklanjuti oleh guru, setelah itu guru akan meneliti permasalahan tersebut dan mencari strategi perbaikan kegiatan belajar yang sesuai. Dengan begitu, proses kegiatan belajar dapat berkembang dengan baik dengan hasil yang lebih maksimal lagi di kemudian hari.
3. Kolaborasi dengan Rekan Guru dalam Memperbaiki Pembelajaran
Dengan melakukan kolaborasi antar guru, proses perbaikan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Seperti sebuah ungkapan, bahwa pekerjaan akan lebih ringan jika ditanggung bersama-sama. Selain dapat membantu dalam kegiatan observasi pembelajaran, bentuk kolaborasi juga dapat dilakukan oleh guru, di mana dalam kolaborasi ini guru berperan aktif dalam memberikan tips atau saran yang bisa meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Membangun Komunikasi yang Efektif dengan Guru Lain/MGMP/KKG
Hal lain yang didapatkan dari program Sekolah Penggerak yaitu Sekolah Penggerak menyediakan ruang diskusi bagi guru untuk melakukan pertemuan yang membahas penyelesaian atau pemecahan masalah yang sedang dialami saat itu, seperti kegiatan pembelajaran.
Diskusi tersebut dapat dilakukan secara bebas, baik melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) maupun Kelompok Kerja Guru (KKG) atau komunitas-komunitas yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar